Saturday, June 22, 2013

Bedah Buku Susilo boncell jombloyono

Acara bedah buku yang diadakan di Houten Hand pada tanggal 7 Juni, mengagendakan Rizky sebagai penulis untuk mengupas bukunya yang berjudul Susilo boncell jombloyono. Buku ini bercerita tentang keabsurd-an rizki alias boncell yang sebagian besar adalah kisah nyata yang dialaminya. “Yang jadi juara itu gak harus punya, pasangan, tapi jomblo pun bisa juara, yaitu membanggakan dirinya sendiri, ucapnya”, bercerita tentang keinginannya menjadi presiden jomblo Indonesia, membuat negara sendiri, partai sendiri, membuat peraturan sendiri. Judul buku tersebut merupakan judul yang ada di dalam bab buku. Tidak heran jika bukunya tersebut berjudul demikian, kenyataannya sang penulis pun belum pernah berpacaran. Ada 16 bab dan 1 komik di dalam bukunya. “Kenikmatan Pagi” merupakan salah satu cerita dalam bukunya, yang menceritakan sahabatnya si Toto, ada apa dengan Toto? Bagi yang penasaran dengan Toto nya si Rizki dan cerita absurdnya yang ingin menjadi presiden jomblo, kalian bisa mendapatkan buku tersebut di toko buku seluruh jawa. Buku yang diterbitkan oleh penerbit buku Litera ini, dicetak sebanyak 1000 eksemplar dengan harga 30 ribu rupiah. 


Sunday, June 16, 2013

MORFEM: Hey Makan Tuh Gitar di Malang

Hey Freeen! (meminjam sapaan khas Jimi), band indie MORFEM baru-baru ini telah mengunjungi kota Malang dalam rangkaian mini tour album kedua mereka yaitu Hey Makan Tuh Gitar di 5 kota pulau Jawa. Kota Malang menjadi kota kedua yang dikunjungi dan kunjungan MORFEM untuk yang kali kedua. Bertempat di Levels Brewhouse pada 9 Juni,  MORFEM menyapa dan menghibur penikmat musik rock dan fansnya. Dalam tour album kedua mereka, MORFEM juga melibatkan dua band Malang yaitu KOBRA dan Begundal Lowokwaru yang juga mengisi acara sekaligus berkolaborasi dengan mereka.

Band yang beraliran fuzzrock ini, merilis album ‘Hey Makan Tuh Gitar!’ pada 24 Maret 2013 melalui label independen MRFM dan Demajors. Formasi band MORFEM di album kedua ini terdapat pergantian personil pada bassist yang tadinya Bramasta, sekarang diisi oleh Yanu. Vokalis Jimi Multhazam, Gitaris Pandu Fuzztoni, Bassist Yanu Fuadi, dan Drummer Freddie A. Wannerin.
sumber: google pic
Nama album Hey Makan Tuh Gitar tersebut diambil dari penggalan lirik di lagu Seka Ingusmu. Dengan 11 lagu di album kedua, diantaranya; 180 derajat, Hey tuan botimen, Senjakala cerita, Legenda berbalut ngeri, Era gelap sirna, Hujan Kunjungi kami, Bocah cadel lampu merah, Berlagak gila, Seka ingusmu, Cerdas dan taktis, dan Jalan darat. Untuk tema album kedua ini tidak begitu berbeda dengan album pertama yaitu lirik-liriknya bercerita fenomena keseharian dan kritik sosial dari sudut pandang yang unik oleh Jimi Multhazam. Jimi mengisahkan, bahwa ini adalah tahunnya MORFEM nih, walaupun sempat ganti personil, tapi chemistry nya lebih mengena, ditambah dengan permainan gitar dari Pandu yang kuat, distorsi gitar yang kencang, eksplor sound banget dan sesuai dengan melodinya yang cepat. Namun, nuansa noise rocknya terasa begitu ramah ditelinga.

Lagu ‘Pilih sidang atau berdamai’ (album pertama), menjadi lagu pembuka. Disusul dengan ‘Hey tuan botimen’, ‘Berlagak gila’, ‘180 derajat’, dan nampaknya belum bisa membuat suasana memanas, walaupun penonton juga ikut bernyanyi bersama dekat panggung. Dengan membawakan lagu yang cukup familiar didengar, Jimi featuring dengan Ovi (KOBRA) dengan lagu ‘Sugali’ yang sudah diaransemen, atmosfir yang dimaksud kurang memanas kini mulai naik, dan puncaknya ditandai dengan penonton yang moshing dan bernyanyi ketika MORFEM membawakan ‘Blitzkriegpop’ The Ramones. Sylvia Saartje, lady rocker legendaris Indonesia, juga hadir di acara tersebut.

Setelah berhasil membuat suasana memanas diselingi juga dengan celotehan Jimi yang mengundang tawa. Kini suasana dibawa kalem dengan lagu “Tidur dimanapun, bermimpi kapanpun” secara akustik oleh Chipeng (Begundal Lowokwaru) feat Jimi. Kombinasi setlist lagu-lagu di album pertama, album kedua, dan single lagu yang masuk dalam kompilasi frekuensi perangkap tikus, membuat perform yang ciamik dan memuaskan penonton menjelang akhir acara. MORFEM menutup penampilan mereka dengan lagu ‘Gadis Suku Pedalaman’. Disini letak menariknya, ketika membawakan lagu tersebut bagian reff Jimi mengubahnya menjadi “Ku spekulasi kau bercinta, dengan gadis dari kota Malang” sontak membuat penonton yang memenuhi venue ikut bernyanyi dan meninggalkan keseruan perpisahan di akhir perform MORFEM yang begitu berkesan. Senada dengan slogan mereka, yaitu “MORFEM datang semua senang”. Saya pulang dengan hati gembira dan senang telah memiliki CD Album MORFEM  ‘Hey Makan Tuh Gitar!’ lengkap dengan tanda tangan dari FAW dan Jimi. Saiiik freeeen


Koleksi pribadi rilisan fisik 2 CD album MORFEM "Indonesia" & "Hey Makan Tuh Gitar!"