Acara bedah buku yang
diadakan di Houten Hand pada tanggal 7 Juni, mengagendakan Rizky sebagai
penulis untuk mengupas bukunya yang berjudul Susilo boncell jombloyono. Buku ini
bercerita tentang keabsurd-an rizki alias boncell yang sebagian besar adalah
kisah nyata yang dialaminya. “Yang jadi juara itu gak harus punya, pasangan,
tapi jomblo pun bisa juara, yaitu membanggakan dirinya sendiri, ucapnya”, bercerita
tentang keinginannya menjadi presiden jomblo Indonesia, membuat negara sendiri,
partai sendiri, membuat peraturan sendiri. Judul buku tersebut merupakan judul
yang ada di dalam bab buku. Tidak heran jika bukunya tersebut berjudul
demikian, kenyataannya sang penulis pun belum pernah berpacaran. Ada 16 bab dan
1 komik di dalam bukunya. “Kenikmatan Pagi” merupakan salah satu cerita dalam
bukunya, yang menceritakan sahabatnya si Toto, ada apa dengan Toto? Bagi yang
penasaran dengan Toto nya si Rizki dan cerita absurdnya yang ingin menjadi
presiden jomblo, kalian bisa mendapatkan buku tersebut di toko buku seluruh
jawa. Buku yang diterbitkan oleh penerbit buku Litera ini, dicetak sebanyak
1000 eksemplar dengan harga 30 ribu rupiah.
Saturday, June 22, 2013
Sunday, June 16, 2013
MORFEM: Hey Makan Tuh Gitar di Malang
Hey Freeen! (meminjam
sapaan khas Jimi), band indie MORFEM baru-baru ini telah mengunjungi kota Malang
dalam rangkaian mini tour album kedua mereka yaitu Hey Makan Tuh Gitar di
5 kota pulau Jawa. Kota Malang menjadi kota kedua yang dikunjungi dan kunjungan
MORFEM untuk yang kali kedua. Bertempat di Levels Brewhouse pada 9 Juni, MORFEM menyapa dan menghibur penikmat musik
rock dan fansnya. Dalam tour album kedua mereka, MORFEM juga melibatkan dua band
Malang yaitu KOBRA dan Begundal Lowokwaru yang juga mengisi acara sekaligus berkolaborasi
dengan mereka.
Band yang beraliran fuzzrock
ini, merilis album ‘Hey Makan Tuh Gitar!’ pada 24 Maret 2013 melalui label
independen MRFM dan Demajors. Formasi band MORFEM di album kedua ini terdapat
pergantian personil pada bassist yang tadinya Bramasta, sekarang diisi oleh
Yanu. Vokalis Jimi Multhazam, Gitaris Pandu Fuzztoni, Bassist Yanu Fuadi, dan
Drummer Freddie A. Wannerin.
Nama album Hey Makan Tuh
Gitar tersebut diambil dari penggalan lirik di lagu Seka Ingusmu. Dengan 11
lagu di album kedua, diantaranya; 180 derajat, Hey tuan botimen, Senjakala
cerita, Legenda berbalut ngeri, Era gelap sirna, Hujan Kunjungi kami, Bocah
cadel lampu merah, Berlagak gila, Seka ingusmu, Cerdas dan taktis, dan Jalan
darat. Untuk tema album kedua ini tidak begitu berbeda dengan album pertama
yaitu lirik-liriknya bercerita fenomena keseharian dan kritik sosial dari sudut
pandang yang unik oleh Jimi Multhazam. Jimi mengisahkan, bahwa ini adalah
tahunnya MORFEM nih, walaupun sempat ganti personil, tapi chemistry nya lebih
mengena, ditambah dengan permainan gitar dari Pandu yang kuat, distorsi gitar
yang kencang, eksplor sound banget dan sesuai dengan melodinya yang cepat. Namun,
nuansa noise rocknya terasa begitu ramah ditelinga.
Lagu ‘Pilih sidang atau
berdamai’ (album pertama), menjadi lagu pembuka. Disusul dengan ‘Hey tuan
botimen’, ‘Berlagak gila’, ‘180 derajat’, dan nampaknya belum bisa membuat suasana
memanas, walaupun penonton juga ikut bernyanyi bersama dekat panggung. Dengan
membawakan lagu yang cukup familiar didengar, Jimi featuring dengan Ovi (KOBRA)
dengan lagu ‘Sugali’ yang sudah diaransemen, atmosfir yang dimaksud kurang
memanas kini mulai naik, dan puncaknya ditandai dengan penonton yang moshing
dan bernyanyi ketika MORFEM membawakan ‘Blitzkriegpop’ The Ramones. Sylvia
Saartje, lady rocker legendaris Indonesia, juga hadir di acara tersebut.
Setelah berhasil membuat
suasana memanas diselingi juga dengan celotehan Jimi yang mengundang tawa. Kini
suasana dibawa kalem dengan lagu “Tidur dimanapun, bermimpi kapanpun” secara
akustik oleh Chipeng (Begundal Lowokwaru) feat Jimi. Kombinasi setlist
lagu-lagu di album pertama, album kedua, dan single lagu yang masuk dalam kompilasi
frekuensi perangkap tikus, membuat perform yang ciamik dan memuaskan penonton
menjelang akhir acara. MORFEM menutup penampilan mereka dengan lagu ‘Gadis Suku
Pedalaman’. Disini letak menariknya, ketika membawakan lagu tersebut bagian
reff Jimi mengubahnya menjadi “Ku spekulasi kau bercinta, dengan gadis dari
kota Malang” sontak membuat penonton yang memenuhi venue ikut bernyanyi dan
meninggalkan keseruan perpisahan di akhir perform MORFEM yang begitu berkesan. Senada
dengan slogan mereka, yaitu “MORFEM datang semua senang”. Saya pulang dengan
hati gembira dan senang telah memiliki CD Album MORFEM ‘Hey Makan Tuh Gitar!’ lengkap dengan tanda
tangan dari FAW dan Jimi. Saiiik freeeen!
Koleksi pribadi rilisan fisik 2 CD album MORFEM "Indonesia" & "Hey Makan Tuh Gitar!" |
Subscribe to:
Posts (Atom)