Friday, July 23, 2010

SKATEBOARDING DAY 2010


Ini dia event sekali dalam setahun yang dirayakan oleh para skateboarder di seluruh dunia yaitu Skateboarding Day yang jatuh pada tanggal 21 Juni.
untuk tulisan kali ini, gue cuma mau nampilin foto2 aja,sob.
untuk event skateboarding day ini, kota Malang juga mengadakan acara yang sederhana aja sih kalo gue bilang. acara yang diselenggarakan oleh MSS (selaku asosiasi komunitas yang ada di malang) ga jauh beda dengan acara tahun sebelumnya. Bertempat di Jln. Panggung IJEN, seluru rider yang ada di malang berkumpul di komunitas skate Panggung. rider2 yang datang ini mewakili dari tiap komunitas diantaranya adalah panggung skate, moskow, SBS skateboarding, Batu skate, Delima skate, Unmu skate, Bakorwil skate, dan Vello skate.

Kegiatan yang dilakukan di event skateboarding day 2010 di kota Malang ini, dimulai dengan keliling2 kota malang mboseh papan dengan rute Ijen-Kawi-melewati MOG,stadion gajayana,museum brawijaya,dan kembali lagi ke jalan panggung.

Kemudian dilanjutkan dengan kompetisi kecil2an, yaitu best trick bange, best trick rail, bestrick box, dan yang terkahir highest ollie.

dari beberapa lomba yang dihadirkan cuma 2 kategori doang yang gue tahu pemenangnya.. untuk bestrick bange di sabet oleh Izad dengan 360flip nya over bange. kemudian higollie disabet oleh bung keceng dengan melewati 9 papan.

acara yang dimulai dari pukul 2 siang ini selesai hingga petang (Sekitar waktu magrib udah selasai)

dan untuk event kali ini, cukup meriah tapi biasa aja, ga ada sesuatu yang istimewa dari acara skateday2010 kota malang.
namun, hal ini menjadi prihatin ketika sebuah wadah untuk minat bakat mereka tidak diapresiasi dengan baik oleh pemerintah daerah kota malang.

Mindset Untung-Rugi


Katanya sih organisasi itu engga penting, udah gitu menyita waktu banget, capek pula. mindset mahasiswa yang tercipta sekarang adalah mindset “untung-rugi” (profit oriented), maksudnya adalah ketika sesuatu hal yang dilakukan selalu ditimbang berdasarkan persepsi untung dan rugi. Jadi apabila dia ikut organisasi, organisasi tersebut bisa memberikan apa pada dirinya. Kalau ikut organisasi ternyata untung dan bisa memberikan sesuatu pada dirinya, maka dia akan ikut organisasi. Tetapi bila tidak, organisasi tersebut banyak merugikan dirinya maka otomatis dia tidak akan mau ikut organisasi.
Belajar itu tidak harus diruangan,menurut petuah bijak. Padahal banyak sekali manfaat yang bisa didapat apabila ikut organisasi kampus. Kita bisa mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat saat kuliah kemudian organisasi kampuslah sebagai fasilitas untuk prakteknya dan mendapatkan ilmu baru yang sebelumnya tidak kita dapatkan dalam perkuliahan. Khususnya pada ilmu non eksakta, sangat penting sekali mahasiswa nya ikut organisasi karena organisasi merupakan laboratoriumnya mahasiswa non eksakta. Berbeda dengan ilmu eksakta yang memiliki laboratoriumnya sendiri sesuai jurusan ilmu masing-masing.
Mahasiswa sekarang ini udah kebanyakan cara berpikirnya jangka pendek yaitu “yang penting gue kuliah yang rajin, nilai kuliah bagus, biaya kuliah sekarang mahal, dan gue harus lulus cepat” . selain itu juga ada plesetan-plesetan yang dibuat yaitu bahwa orang-orang yang ikut organisasi itu nanti dicap “MA” (mahasiswa abadi). Realitasnya tidak seperti itu juga kok,banyak juga mahasiswa-mahasiswa yang ikut organisasi bisa mematahkan pernyataan-pernyataan diatas, artinya mereka-mereka yang ikut organisasi bisa mencapai tujuan hidup nya dengan baik, kuliahnya tidak terganggu, nilai malahan tambah bagus, mudah bergaul dan berinteraksi sosial pula, dan lebih banyak memiliki pengetahuan&pengalaman tentunya. Sepertinya perilaku mahasiswa-mahasiswa sekarang ini minat belajar organisasi nya kurang banget. Rasa ingin tahu mahasiswa juga dirasa kurang, sebutan mahasiswa sebagai agent of change sepertinya juga sudah kandas dalam status mereka dalam artian kebanyakan mahasiswa sekarang tidak mau bersedia untuk membuat/melakukan sesuatu perubahan dan berkontribusi. Penanaman nilai-nilai edukatif dan faktor kultur lingkungan kampus yang tidak optimal sebagai sarana pendidikan belajar organisasi juga tidak kondusif dan tercipta. Akibatnya sekarang ini Indonesia telah kebanyakan sarjana-sarjana “nyengir” yang dikhawatirkan bisa menjadi sampah masyarakat. Sarjana yang tidak memiliki nilai “plus-plus”. Dalam artian tidak memiliki keahlian lebih selain bidang kuliahnya. Apa kata dunia kalau mahasiswa kita sekarang ini tidak kritis, dan takut terhadap tantangan?

SK Bebas Rokok Kurang Efektif

Perlu diketahui bahwa tidak hanya FIA saja yang memiliki Duta, tetapi Fakultas Kedokteran (FK) pun juga memilikinya. Gamal mahasiswa FK jurusan Pendidikan Dokter adalah mahasiswa beruntung yang terpilih sebagai Duta Anti Rokok. Kehadiran Duta Anti Rokok di Fakultas Kedokteran baru ada kira 2 minggu yang lalu. Melihat dari sudut kepentingannya, pilihan yang dilakukan Fakultas Kedokteran dengan hadirnya Duta Anti Rokok tersebut sudahlah sangat jelas. Tentunya mereka akan melakukan suatu kegiatan kerja yang berkaitan dengan rokok.
Menurut Gamal, saat ini jumlah perokok di Indonesia semamin bertambah, khususnya remaja dan anak-anak. “Saya prihatin terhadap fenomena ini,” ungkap Gamal. Selain merugikan diri sendiri, asap rokok juga merugikan orang lain yang tidak menghisap secara langsung. “Apabila hal ini tidak diperhatikan maka sangat merugikan diri sendiri dan orang lain,” imbuh Gamal.
Diperlukan sikap untuk mencegah agar tingkat jumlah perokok di Indonesia tidak terus meningkat. Salah satunya adalah memulai dari lingkup yang terbatas, seperti kampus. Area kampus sebagai sarana pendidikan membutuhkan lingkungan yang kondusif agar semua warga di dalamnyanya merasa nyaman. “Bagaimana bisa nyaman, apabila lingkungan area kampus banyak perokoknya,” ujar Gamal mengkritik. Gamal menyayangkan kebebasan yang tidak bertanggung jawab dari para perokok yang merokok di sembarang tempat. “Apakah universitas harus menyediakan tempat merokok untuk para perokok? Apakah harus banyak tempelan-tempelan dilarang merokok di tempat umum kampus?” katanya.
Selanjutnya, Gamal pun menambahkan, sebagai Duta Anti Rokok FK dirinya tidak hanya akan menjadikan FK bersih dari rokok, namun juga brawijaya secara keseluruhan.”Dalam hal ini saya mempunyai target untuk menjadikan Brawijaya yang bebas dari rokok,” jelasnya. Salah satunya dengan tercetusnya SK bebas rokok tahun 2008 yang dikeluarkan dari FK. Namun untuk di FK sendiri, SK tersebut tidak adanya sanksi yang tegas. Dalam hal ini diperlukan adanya suatu perubahan struktural secara menyeluruh, agar dikemudian hari produk SK tersebut bisa berlaku di universitas.

-Gita Rizky Prodipta-