Perlu diketahui bahwa tidak hanya FIA saja yang memiliki Duta, tetapi Fakultas Kedokteran (FK) pun juga memilikinya. Gamal mahasiswa FK jurusan Pendidikan Dokter adalah mahasiswa beruntung yang terpilih sebagai Duta Anti Rokok. Kehadiran Duta Anti Rokok di Fakultas Kedokteran baru ada kira 2 minggu yang lalu. Melihat dari sudut kepentingannya, pilihan yang dilakukan Fakultas Kedokteran dengan hadirnya Duta Anti Rokok tersebut sudahlah sangat jelas. Tentunya mereka akan melakukan suatu kegiatan kerja yang berkaitan dengan rokok.
Menurut Gamal, saat ini jumlah perokok di Indonesia semamin bertambah, khususnya remaja dan anak-anak. “Saya prihatin terhadap fenomena ini,” ungkap Gamal. Selain merugikan diri sendiri, asap rokok juga merugikan orang lain yang tidak menghisap secara langsung. “Apabila hal ini tidak diperhatikan maka sangat merugikan diri sendiri dan orang lain,” imbuh Gamal.
Diperlukan sikap untuk mencegah agar tingkat jumlah perokok di Indonesia tidak terus meningkat. Salah satunya adalah memulai dari lingkup yang terbatas, seperti kampus. Area kampus sebagai sarana pendidikan membutuhkan lingkungan yang kondusif agar semua warga di dalamnyanya merasa nyaman. “Bagaimana bisa nyaman, apabila lingkungan area kampus banyak perokoknya,” ujar Gamal mengkritik. Gamal menyayangkan kebebasan yang tidak bertanggung jawab dari para perokok yang merokok di sembarang tempat. “Apakah universitas harus menyediakan tempat merokok untuk para perokok? Apakah harus banyak tempelan-tempelan dilarang merokok di tempat umum kampus?” katanya.
Selanjutnya, Gamal pun menambahkan, sebagai Duta Anti Rokok FK dirinya tidak hanya akan menjadikan FK bersih dari rokok, namun juga brawijaya secara keseluruhan.”Dalam hal ini saya mempunyai target untuk menjadikan Brawijaya yang bebas dari rokok,” jelasnya. Salah satunya dengan tercetusnya SK bebas rokok tahun 2008 yang dikeluarkan dari FK. Namun untuk di FK sendiri, SK tersebut tidak adanya sanksi yang tegas. Dalam hal ini diperlukan adanya suatu perubahan struktural secara menyeluruh, agar dikemudian hari produk SK tersebut bisa berlaku di universitas.
-Gita Rizky Prodipta-
No comments:
Post a Comment