Sunday, February 13, 2011

A Cup of Chocolate and Laugh ‘till I Almost Die

Jumat,4 February 2011

At Skydinning Plaza Semanggi. Jadi saat itu gue hangout bareng sama beberapa alumni DIANNS yang bekerja di Jakarta, yaitu Novi, Ninish Annisa, Restu Distia, dan Pogi. Dio Rachmad juga ikut meskipun sekarang masih staf magang di DIANNS.

#Pukul 22.30-an
“Maaf, ruangan di dalam sudah mau tutup. Bisa dilanjutkan di teras luar saja,” kata pelayannya.
“Oiya, Mbak. Okay,” jawab salah satu teman saya.

Lalu ada yang nyeletuk,
“Terus, lanjut nongkrong dimana, nih? Pada gak masalah, kan, pulang malem? Lanjut ke Sevel aja yuk?” ajak Ninish.
“Yauda terserah, mending di Sevel Senci,” jawab gue.
“Yah, kejauhan. Sevel Pasfes Kuningan aja gimana?” tawar Ninish.

Perdebatan ala mahasiswa pun terjadi, antara pro Sevel Pasfes dan Sevel Senci.
Perdebatan saling menunjukkan kelebihan masing-masing Sevel di daerah yang berbeda dan dalih untuk biar pulang ke rumah juga lebih deket, sih… hahaha.
Akhirnya, Sevel Pasfes di Kuningan lah yang menang.
*Sebenernya gue belum pernah juga sih, nongkrong di Sevel Pasfes, tapi kalo Sevel Senci dan Sevel BlokM gue udah sering. Hehehe.

Ketika sampai di TKP yaitu Sevel Pasfes Kuningan sekitar pukul 11-an. Gue langsung mengamati keadaan store nya, dari lokasi, suasana, dan ramainya pengunjung. Menurut gue Sevel Pasfes Kuningan kurang asik. Agak sepi dikitlah dan kurang membangkitkan mood gw buat nongkrong.

Seven Eleven saat ini emang jadi tempat nongkrong paling digemari di Jakarta saat ini. Selain buka 24 jam, bisa merokok, mengingat adanya larangan merokok di semua mall Jakarta, dan kalo butuh apa-apa tinggal masuk store. Format bangunannya, rata-rata Sevel terdiri dari dua lantai, paling bawah untuk toko dan lantai duanya untuk nongkrong. Di halaman depan store ada tenda-tenda dengan kursi yang lumayan nyaman untuk duduk berlama-lama. Harga makanannya menurut gue masih terjangkau lah, bagi gue untuk ukuran tempat nongkrong yang penting venue-nya bikin nyaman.  lagian juga Sevel ini nggak jauh beda dengan minimarket lainnnya seperti Circle K.

Menariknya, kalo  lo ke Sevel, minumnya semua ngeracik sendiri. Wajib cobain menu yang jadi ciri khas Sevel, Big Bite and Slurpee (hotdog dan minuman soda campur es) . Elo yang coffee addict juga nggak perlu khawatir, karena kopi pun juga tersedia bahkan teh tarik juga ada. The hangat juga tersedia berbagai macam aroma, English Breakfast Tea, Chamomile Tea, Jasmine Tea, semua ada tinggal lo tambahin gula sesuai standar lo.

Nongkrong di Sevel ini emang asik banget, nyaman, dan bakal bikin lo kuat untuk nongkrong berjam-jam. Mulai dari anak muda sekolahan, kuliahan, dan yang udah pekerja kantoran kalo berkunjung ke Sevel nggak pernah langsung pergi. Pasti meluangkan waktu sejenak beberapa menit atau jam untuk nongkrong. Ga percaya?Cobain aja.

Hot Chocolate dan Snack Taro.
Setiap gue nongkrong di Sevel, dua item ini nggak pernah ketinggalan. Garing banget rasanya kalo lo nongkrong ga sambil ngunyah. Masuk aja ke store-nya  (bahasa kerenya sih “convenient store”) Bersama pendamping setia gue, Gudang Garam Filter atau Djisamsoe Filter 12.
Nongkrong kali ini bersih, tanpa Heineken atau minuman alkohol sejenis seperti pengunjung lainnya.

Hingar Bingar Kota Besar
Selanjutnya, taarraaaaa! Amati baik-baik foto di bawah ini!
Anggi Rama Putra Djohar
#gue mau ngenalin ke lo semua kembaran-nya RADITYA DIKA tapi dengan syarat lo sambil nge-"mushroom" dulu ya :) hehehehe…
Nama panjangnya, Anggi Rama Putra Djohar. Nama bekennya Pogi.

Mood bosan, jenuh, dan bengong menjadi lebur entah ke mana selama Pogi ada di samping kita. Karena alumni FIA UB angkatan 2005 yang satu ini emang orangnya humble banget, murah senyum 15cm, dan nyerocosnya itu loh kayak kereta Swiss, cepet banget! Ga ketinggalan aksen  berbahasanya penyiar radio, doi emang pernah jadi penyiar radio saat mahasiswa, disertai bahasa tubuh yang kemayu (ekspresi muka) yang lembut melengkapi kalimat setiap celotehan yang keluar dari mulutnya. Dan membuat kami tertawa setiap 15 detiksepertinya. Hahaahaha.

Gue ga tau deh, kalo pas nongkrong nggak ada si kembarannya RADITYA DIKA itu, mungkin berasa garing dan hampa. Mulai dari dengerin cerita dia jaman kuliah, suka duka dia gabung di DIANNS (doi alumni dianns juga lho!), cerita geng Fabulous << geng dia pas di DIANNS yang sampai sekarang gue juga ga ngerti arti dari geng tersebut apa dan masih eksis apa enggak. Semua dia certain. Pokoknya itu orang lucu banget, deh :) Parah banget ngelawaknya. Perut kita semua dikocok-kocok dibuat ketawa sampai pukul setengah dua pagi. :D

Di tengah cairnya suasana saat nongkrong tersebut, mata saya pun bebas berbelanja menikmati segarnya pengunjung wanita di Sevel Pasfes Kuningan. Lumayan, tapi masih ajib di Sevel Senci menurut gue.


@sevel pasfes : RestuTia,Anggi,Gue,Ninish,Novi

@sevel pasfes : RestuTia, Anggi, Dio, Ninish, Gue

Tapi sayang, di kota Malang belum ada Sevel atau emang kota Malang belum ada yang beli frenchise-nya. Store sejenis yang ada di Malang buat tempat nongkrongnya cuma Indomaret yang sebagian disediakan Acorner, punya Sampoerna Mild, yang free wifi dan ber-flat tv. Saking nggak adanya Sevel maupun Circle K di kota Malang, Indomaret-AlfaExpress pun jadi. Dengan gaya bernongkrong ala Sevel/Circle K, beli rokok Marlboro sebungkus, dua botol Heineken, dan Happytos, kita siap untuk nongkrong berjam-jam.
Eat, Drink, and Stories as much to get bored.

Oleh : Gita Rizky Prodipta

1 comment:

jinsbelel said...

"Sangking ga ada nya sevel maupun circle K di kota Malang, Indomaret,alfa express pun”jadi”. "

Nongkrongny dmn? prasaan di dpn alfa/indo jrg bgt ada org2 nongkrongs. paling penuh di kopi lesehan. palagi yg suhat pojok itu buset daahh..