Sunday, June 5, 2011

Mulailah !


Forests: Nature at your Service, yap! itu merupakan tema Hari Lingkungan Hidup sedunia tahun 2011 ini. Hari Lingkungan Hidup sedunia ini, gue di ingatkan melalui Koran Jakarta yang gue beli saat di kereta Matarmaja seharga seribu rupiah, Jum`at kemarin. Mungkin kalo gue ga ada inisiatif atau gemar membeli koran dan membacanya, gue ga tahu kalau hari ini adalah peringatan Hari Lingkungan Hidup sedunia #abaikan. Seperti pepatah yang diplesetin, Koran adalah jendela dunia, bukan buku adalah jendela dunia. #apaansih

5 Juni, merupakan peringatan Hari Lingkungan Hidup sedunia atau dalam bahasa inggrisnya World Enviroment Day. Ya, di rubrik RONA Koran Jakarta headline nya menampilkan foto di suatu daerah entah dimana yang jelas kelihatan gundul hutannya, luas sekali. Kemudian di rubrik lainnya yaitu rubrik EKONOMI Koran Jakarta pun juga menampilkan headline yang agak serupa, yaitu kondisi pertambangan PT.Freeport Indonesia di Mimika yang mengakibatkan kerusakan lingkungan yang cukup parah. Media massa semakin memberikan peluit kencang pada masyarakat untuk membuka mata, bahwa kondisi lingkungan kita semakin kacau. Pernahkah anda berpikir berapa lama bumi akan bertahan? 5 tahun lagi, 50 tahun lagi atau seratus tahun lagi kah, atau…? entahlah.


Peradaban industri di abad ke-21 ini, membawa dampak multidimensi bagi manusia. Bukan faktor menguntungkan saja kawan, melainkan sejumlah aspek merugikan juga mengancam eksistensi manusia. Ditandai dengan apa? Ya seperti yang kawan-kawan ketahui, yaitu pulau Kalimantan salah satunya yang terkenal dengan kekayaan hutan alamnya yang sekarang ini dibabat terus-menerus.

Konsekuensi dari pembangunan adalah kerusakan lingkungan. Namun, Pembangunan yang melestarikan dan menjaga ekosistem alam itu yang seharusnya diperhatikan. Bumi sebagai tempat berpijak kita, dan tempat hidup bagi kita semua. Manusia  sebagai penguasa lingkungan hidup di Bumi sangat berperan besar dalam menentukan kerusakan lingkungan sekaligus kelestarian lingkungan hidup. Sebagai mahasiswa, peranan apa yang udah bisa kita berikan kepada keberlangsungan bumi khususnya di tanah air Indonesia?

Menghadapi tren ancaman global ternyata gak beda jauh dengan tren ancaman belum skripsi atau lulus kuliah. #ealah #apaansih

Gue jadi ingat sosok Chico Mendez seorang aktivis lingkungan hidup hutan Amazon,yang dikisahkan dalam film ‘the Burning Season’. Film tersebut sangat bagus dan menarik sekali loh untuk ditonton bareng kemudian didiskusikan. Tepat sekali, 2 bulan yang lalu The Burning Season benar ditayangkan juga di dalam perkuliahan seminar lingkungan yang di ajar oleh dosen muda kita Fadillah Putra. Gue sendiri sebenarnya heran dan berucap pada diri sendiri “lho koq, kuliah ada nonton filmnya ya, enak benar deh”. Memang saat itu saya, Irendy ichsan, Riza aditya dan Phay azura juga mengikuti perkuliahan tersebut karena diajak beliau untuk mengikuti kelas yang diajarnya.

Bukan sekedar kuliah yang hanya mendengarkan dosen ceramah kemudian kita tertib mencatat materi yang disampaikannya. Tetapi metode belajar beliau yang mengajak mahasiswanya untuk perlu tahu film-film yang patut untuk ditonton dan menginspirasi serta berperan aktif untuk diskusi. Beliau mencoba menstimulus kesadaran mahasiswa sebagai agent of change nya. Ya, mahasiswa sebagai agen perubahan, apa yang sudah kita lakukan bila melihat potret yang divisualisasikan di film tersebut? Kemudian Fadillah Putra juga menampilkan slide foto Nusantara dari Sabang sampai Merauke, menunjukkan foto kondisi pulau-pulau di Indonesia yang terdeteksi sudah rusak parah ekosistem alamnya.

“Bagaimana dengan kalian semua, ketika melihat daerah asal anda ternyata mengalami kerusakan lingkungan yang parah, apa kalian tidak tergerak? Apakah hanya diam saja ketika melihat itu semua layaknya sebagai penonton. Andai saja ada satu sosok Chico Mendez di daerah anda, atau satu Chico Mendez di fakultas kita? Dan ruh/jiwa nya Chico Mendez bisa ada disetiap orang yang ada dikelas ini, tentu terasa indah nya bumi ini dan sejuk.” tanya beliau kepada mahasiswanya. 

Ya, akhirnya saya pun jadi merenung.

Di hari peringatan Lingkungan Hidup ini, mari kampanyekan kepedulian terhadap lingkungan. Setidaknya dari hal kecil tersebut bisa menjadi perubahan yang okeh ditiru oleh kawan-kawan mahasiswa kita yang lain, atau mengingatkan nya jika dia hendak membuang sampah sembarangan atau yang terlihat bertindak jahat pada lingkungan. Seperti yang dikatakan Ban Ki Moon, "Mulailah dari diri sendiri, yakni gaya hidup yang ramah lingkungan dengan tujuan untuk menyelamatkan dan melestarikan lingkungan hidup, maka perubahan luar biasa baik pun bisa terjadi untuk Bumi." Jadi, aksi kecil apa yang bisa kawan lakukan di Hari Lingkungan Hidup sedunia ini? Cheers !

No comments: