Ketika ada kemunculan yang tak terduga, lalu timbul sebuah
pertanyaan? Bagaimana cara menangani pertanyaan tersebut?
Dulu, saya pernah berimaji akan sebuah komoditas. Komoditas
yang populer digandrungi oleh anak muda. Imaji untuk menghasilkan komoditas
tersebut dihasilkan melalui buah ide/gagasan dari dua kepala. Pada akhirnya
komoditas yang kami pilih adalah “jeans”.
Celana jeans yang merupakan komoditas kami, memiliki
kekayaan semiotik yang khas. Tentunya karena produk celana jeans adalah
sumber makna yang potensial. LFL dengan tagline nya “The Other Side
Of Rebels”. Berusaha mengkonstruksi nilai dari merek dagang/barang dan
mengsirkulasi ideologi agar bisa bermukim ke anak muda. LFL merepresentasikan
aspek modis dengan aksen yang kuat dan rebel, walaupun demikian tetap halus dan
ramah oleh beberapa kategori kelas sosial.
Bersama dengan kekuatan ideologi dan tema yang agak
filosofis, saat itu kami yakin bisa mengeksploitasi fungsi material jeans sebagai investasi identitas sosial.
Kenyataannya adalah memang demikian fenomenanya di masyarakat kita. Berjalannya
waktu, komoditas kami tersebut hanya berjalan satu tahun. Dengan hambatan
pribadi masing-masing, akhirnya membuat compang melangkah.
Kemudian disinilah pertanyaan itu muncul. Memang, konsep tak
bisa dikalahkan dan harus dipertahankan, tapi sumber daya manusia yang terlibat
dalam gagasan, bukan jaminan untuk dipertahankan. Tapi, itu bukanlah menjadi
ancaman yang harus dipermasalahkan. Dalam perjalanannya, masing-masing memiliki
hikmah yang bisa diambil. Jika setiap orang ingin maju, mengapa kita harus
pusing untuk bicara masa lalu. Bila memang kita masih muda, mengapa kita harus
memikirkan masa lalu? Bukankah baiknya kita selalu berpikir kedepan dan tentang
masa depan, right?
Menangani berbagai pertanyaan seputar komoditas
tersebut, loyalitas terhadap nama
baiknya tentu bukan hal yang perlu
diragukan lagi. Karena komoditas yang dijual adalah sejarahnya juga. Dalam ranah
waktu sekarang ini, memelihara jejak yang sudah dibuat adalah poin pentingnya.
Maka dari itu bila pertanyaan itu muncul saya selalu jawab “masih ada dan tetap
jalan kok, dan dijalankan oleh teman gagas saya bersama tim nya. Untuk saat
ini, saya sedang fokus pada hal yang lain”. FYI aja sejujurnya saya akui dan senang juga, komoditas LFL sekarang ini sangat bagus dan progressnya begitu ciamik dengan inovasi konsepnya.
Setelah mencoba untuk membangun percakapan ke arah sana
18714 dan menceritakan segalanya dan berbagi tawa, doa dan harapan. Membuahkan kejelasan yang menyenangkan. In the end, saya merasa lega.
Memberanikan itu terkadang tidak indah, tapi pasti “dapat diterima” kok karena
itu aja cara pemuasannya. hehe.
Semoga sukses untuk kami berdua dalam berkarya. Amiin.
No comments:
Post a Comment