Tuesday, October 18, 2011

Stripdagen Haarlem

17 Oktober 2011
Ketika semalam suntuk di depan laptop dan mantengin timeline . Kemudian bang @motulz ngetweet dalam akun twitternya "Ah udah jam 24.00 malam udh pada tidur kan? J Asik ga ganggu.. mo share ah ttg pameran komik di Belanda, namanya Stripdagen Haarlem”.  Nah dengan seketika mata gue langsung terang. Secara timeline yang gue pantengin sebelum-sebelumnya pada butuh #freepukpuk istilahnya @benakribo bagi yang sedih atau galau. Oke, kali ini gue ingin merangkum tweet nya bang @motulz tentang Stripdagen Haarlem menjadi artikel karena ini menarik banget.

Stripdagen Haarlem adalah acara pameran komik yang menjadi tempat berkumpul nya para komikus-komikus di seluruh dunia. Lokasi nya di kota Haarlem, Haarlem merupakan kota kecil deket Amsterdam.  Nah siapa peserta nya? jelas komikus dong. Kebanyakan memang komikus yang hadir di Stripdagen ini adalah komikus graphic novel dan komikus top-top nya Eropa. Wow…awesomeStripdagen Haarlem seru banget karena menjadi ajang temu antar komikus berbagai negara. Bayangkan, di sebuah lapangan besar, kafe-kafe dan bar isinya komikus semua. Mereka saling bawa share portofolio,liat-liatan karya dan tukeran job deh,ujar bang @motulz.

Salah satu peserta Stripdagen Haarlem yang dari Belanda adalah Peter Van Dongen. Karya Peter Van Dongen salah satunya adalah komik “Rampokan Java”. Gaya menggambarnya kayak Herge. Nah Herge itu gaya komik semacam “Tintin”. Peter Van Dongen dengan gaya gambar (Herge)Tintin” mengemas nya dengan suasana Indonesia. Menarik bangeet kan? Nah salah satu gambar nya seperti ini. Gambar Peter Van Dongen tentang perjanjian “LinggarJati”

Sumber gambar twitpic @motulz
Bang @motulz yang mewakili Indonesia di acara Stripdagen Haarlem tersebut, menanyakan kepada komikus Belanda perihal kemungkinan mencari nafkah dari bikin komik bagaimana? Jawabnya ‘susah’. Emangnya sesusah apa sih? Alasannya adalah komik dari Belanda bisa masuk ke Belgia dan France dan itu merupakan impian para komikus Belanda.  Butuh waktu delapan tahun  Peter Van Dongen komik nya baru bisa tembus ke Belgia dan France. Padahal gaya gambar yang (herge) Peter Van Dongen juga banyak di Belgia dan France. Ada alasan lain yaitu, Peter Van Dongen sadar bahwa banyak komikus-komikus Eropa tidak mengambil tema Indonesia. Ide nya dimulai dari situ. Hingga mengantarkan ‘Rampokan Java’ sukses kemudian lanjut ke ‘Rampokan Celebes’ (Sulawesi). Peter Van Dongen menjadi selebritis komik terkenal di Eropa.

You know? Peter Van Dongen masih ada darah Indonesia lho. Ibu nya berdarah Makassar dan dia suka sekali Indonesia. Nah ini salah satu panel komik Peter Van DongenGambar 'Rampokan Celebes'.
Sumber gambar twitpic @motulz
Peter Van Dongen dengan gaya herge di bikin 'Tintin' di Jawa.
Sumber gambar twitpic @motulz
Selain Peter Van Dongen yang bang @motulz kenal, ternyata ada lagi yaitu The Tjong Khing komikus Belanda yang asli Indonesia.  The Tjong Khing ini ternyata satu almamater dengan bang @motulz alumni senirupa ITB tahun jadul, katanya.  The Tjong Khing ke Belanda buat jadi tukang gambar. Karir nya di dimulai menjadi tukang fotokopi di sebuah studio komik Amsterdam. Belum beruntung memang nasib The Tjong Khing,hingga akhirnya The Tjong Khing berani mencoba terima sidejob dari komikus-komikus yang mau berlibur musim panas. Nah The Tjong Khing mengerjakan semua komik-kimik pesanan itu semua musim panas. Lama-kelamaan bos studio komik itu pun tahu dan kagum sama kerjaan The Tjong Khing. Ditawarilah dia kerjaan sebagai komikus. Sejak itu Khing mulai ngomik, ngomik buku cerita anak-anak. Sampai Karya nya The Tjong Khing udah sering dapat penghargaan di Belanda. Salah satu karya komik nya The Tjong Khing
Sumber gambar twitpic @motulz

Asal punya usul, ternyata The Tjong Khing ini merupakan adik kelas nya Pak Raden yang bernama Dr.Suyadi (yang kumis tebal itu lho..terkenal dengan ‘Unyil’ nya. Tahu kan?). Pak Raden juga lulusan Senirupa ITB kemudian melanjutkan (beasiswa) S-2 nya di France studi Animasi. Setelah masa studi selesai Pak Raden kembali ke Indonesia untuk membangun komik dan animasi di Indonesia. Sayang, Pak Raden hanya bisa sukses sampai di ‘Unyil’ saja.
Sumber gambar dari google
Tidak hanya Peter Van Dongen, The Tjong Khing. Saat di Stripdagen Haarlem bang @motulz juga bertemu dengan Pak Lucas yang merupakan orang asal Bandung tapi tinggal di Amsterdam. Pak Lucas bekerja sebagai colorist majalah Donal Bebek. Majalah Donal Bebek di Indonesia itu juga terbitan Belanda termasuk majalah Bobo.

Menurut informasi dari bang @motulz acara Stripdagen Haarlem ini masih ada lagi sekitar pertengahan 2012 awal Juni. Ini dia bagian penting nya buat komikus Indonesia. Bang @motulz menyerukan kepada komikus Indonesia juga bisa ikut pameran di Stripdagen Haarlem 2012. Udah banyak komikus-komikus yang keren-keren dan canggih-canggih,kata bang @motulz melanjutkan cerita. Mengajak Pak Raden pameran di Stripdagen Haarlem 2012 dan ketemu dengan Pak Khing adalah mimpi nya bang @motulz mengakhiri cerita tentang Stripdagen Haarlem.

The Tjong King (yang kemeja hitam dan berkacamata) dan bang @motulz (yang lagi nulis di papan).
Sumber foto dari twitpic @motulz
Peter Van Dongen saat ke Indonesia pameran komik 'Erasmus Huis'.
Sumber foto dari twitpic @motulz



No comments: