02.23 AM March 7 2012
Bercumbu dengan kawan dengan berbagai wacana yang random. Segar sekali. Dimulai dengan foreplay seputar kampus, pendidikan,konspirasi dunia hingga kesamaan ingin berwirausaha.
Ya, aku bosan hidup serba kekurangan. Kekurangan apa saja. Yang jelas aku kekurangan. Wajar saja, karena aku adalah manusia. Tak pernah puas, tak pernah merasa cukup. Ketika merasa lebih pun, masih merasa tidak puas. Dehidrasi informasi dan materi.
Aku kapitalisme. Begitu aku nyaman mengistilahkan nya. Dan dirimu?
Berlangsung cukup lama. Katanya, bumi ini tak ada waktu. Lho? Bagaimana bisa? Iya, kau pikir saja sendiri. Makanya baca filsafat. Ah, dia langsung berbalik. Entah karena itu efek dari mushroom yang dikonsumsi nya masih ada atau memang dia merasa tidak seperti seorang raja/filsuf. Imajinasi bermain.
Hmm..ternyata masih ada saja yang lugu. Tipe yang suka menyimak. Sedikit bicara, namun penuh cerita menarik didalam dirinya. Oh, anak ini memang benar tak tahu hal banyak. Hal banyak yang seperti apa? Terserah. Apa saja. Terkejut setelah tahu bahwa dia begitu menarik untuk mendalami freemason.
Ada-ada saja memang. Akhirnya buku seperti itu pun laku juga ditangan anak yang lugu. Anak yang tak lugu bacaan nya apa? Ya masih mayor lah. Bisa saya bilang follower lah.
Begitulah kondisi hari ini, yang saya lihat. Begitu banyak orang yang menjadi follower. Ikut arus dan tak punya pendirian. Bagaimanapun budaya populer tak bisa dicegah oleh kebanyakan orang segala umur. Melahirkan kelas-kelas sosial baru. Sangat kuat. Pentingkah? Eksploitasi.
Demi menyandang sebuah makna dan indentitas individual maupun komunitasnya. Menyadari kah? Secara serentak iya, dan menempatkan sendiri dimana letak nya ruang hidup.
Rumput barat Eropa atau Asia, terus menekan kita semua dalam kehidupan. Parahnya ini berkembang secara luas. Budaya dan kerumitan nya. Budaya sepaket dengan kecanggihan. Budaya yang memberikan identitas sosial. Bentuk apa yang anda inginkan dan cocok?
Melangkah keluar , lakukan sebuah pertukaran. Menaruh perhatian pada makna dan nilai. Bersekongkol dengan ideologi tersebut.
No comments:
Post a Comment